Jumat, 20 Januari 2012

"Penyakit" Cinta Monyet Remaja

Setelah melakukan serangkaian penelitian dan pengamatan terhadap suatu virus yang bernama virus cinta monyet/virus asmara, saya menyimpulkan virus ini menimbulkan dampak yang cukup hebat bagi sebuah genus yang disebut Remaja (Nama Latin: Amorina Sapiens), yang berasal dari familia Manusia (Nama Latin: Homo Sapiens). Virus ini menyebabkan suatu penyakit yang gejalanya bertahap. Virus ini menyerang ke suatu organ bernama hati disaat dua spesies (Laki-laki dan Perempuan) dari genus remaja itu bertemu, kenal, lalu berteman. Berikut ini akan saya definisikan tentang virus ini dan penyakit yang disebabkannya.



1. Perkembangan Virus

Virus ini muncul dan berkembang dari telur bernama Telur Pertemuan. telur itu menetas dan mengeluarkan virus ini. Virus ini bisa berkembang cepat atau lambat, tergantung beberapa faktor. Antara lain adalah keakraban dua spesies, kecocokan, dan sering tidaknya kedua spesies berkomunikasi. Meskipun begitu, virus ini bisa juga tidak berkembang sama sekali. Disebabkan organ ajaib milik Familia Manusia bernama hati, virus ini bisa berevolusi menjadi makhluk bersel satu yang disebut Persahabatan atau Pertemanan (Nama Latin: Amicus Certus) atau Musuh (Nama Latin: Sutrec Sucima) dan keduanya tidak dibahas di sini.



2. Gejala Timbulanya Penyakit
Setelah virus ini menetas dan keluar dari Telur Pertemuan, virus ini mulai mencari tempat di organ bernama Hati. Bisa di spesies laki-laki ataupun di spesies perempuan dan bisa dikeduanya. Disaat virus menemukan tempatnya bersarang dan berkembang biak menjadi Cinta Monyet di suatu spesies. Perkembangbiakkan virus ini menimbulkan sensasi dan rasa luar biasa bagi spesies yang terserang. Menimbulkan getaran yang aneh dan ilusinasi perubahan habitat sesaat.



3. Penyakit Cinta Monyet Stadium 1
Stadium 1, ya seperti penyakit akut lainnya, ada stadium-stadiumnya (stadium adalah saudara tirinya stadion). Ketika spesies penderita masuk ke stadium ini, rasa yang aneh seperti gejala penyakit akan muncul lebih sering. Hampir setiap menit akan terngiang wajah spesies lawan jenis.



4. Stadium 2
Spesies yang terserang akan mencari-cari tahu tentang penghasil spesies lawan jenisnya. Menanyakan nomor telefon genggamnya, memantau FBnya dan melihat foto profilnya, senang jika dia lewat/melihat/bertemu dengan spesies lainnya itu.



5. Stadium 3


Penderita akan merasakan lebih gila. Selalu kepikiran tentang spesies lawan jenisnya itu. Hampir setiap hari mengeluarkan zat kegalauan. Selalu ingin smsan. Tapi parahnya, saat sudah didekat spesies lainnya itu, spesies yang terserang penyakit akan sering Salah Tingkah



6. Stadium 4

Sampai di puncak penyakit ini, jika yang terserang adalah spesies laki-laki maka dia akan menembak spesies perempuan yang dia suka. Jika spesies wanita yang terkena penyakit ini biasanya akan mencari perhatian spesies laki-laki yang disuka. Lalu jika keduanya terserang Virus Cinta Monyet dari induk yang sama, maka akan tercipta suatu hubungan antar spesies bernama Pacaran. Tapi jika terserang tidak dari induk yang sama, maka banyak kemungkinan yang akan terjadi. Contohnya bagi yang sama-sama suka tapi malu/tidak ingin menciptakan hubungan bernama Pacaran akan menghasilkan makhluk bersel satu bernama Persahabatan tadi. Atau bagi spesies yang egois akan terus memaksa walaupun virus itu bukan berasal dari induk yang sama dan akhirnya si pemaksa akan kecewa berat menghadapi kenyataan.



7. Penyembuhan


Nyaris seluruh genus remaja yang terserang penyakit ini akhirnya akan sembuh dan mengelurakan Zat Ekskresi berupa Putus. Tapi setelah sembuh, tentunya genus remaja bisa terserang penyakit yang sama lagi, bahkan familia manusia juga bisa terkena (untuk familia manusia nama penyakit selanjutnya bisa berubah jadi Cinta Sejati-khususnya bagi Genus Orang Dewasa)

Nah, untuk spesies di stadium 6 yang menghasilkan makhluk bersel satu (Persahabatan) tidak bisa dikategorikan ada penyembuhan. Karena Makhluk Bersel Satu (persahabatan) itu bukan tergolong penyakit lagi.





Sekian Esay penyelidikan dari saya (beberapa penelitian saya lakukan dengan mengamati diri saya sendiri)

Semoga bermanfaat bagi anda semua.



DIAMBIL DARI: http://hanzabachtiar.blogspot.com

Kamis, 19 Januari 2012

Bulan Purnama?

Bulan purnama ternyata sanggup bikin pak polisi kelimpungan! Konon, di Barat sana, kasus kriminal meningkat pesat saat bulan purnama. Bahkan, di Inggris sampai ada anggapan bahwa gigitan ajing banyak terjadi di malam bulan purnama. Karena penasaran, Arnold Lieber, seorang psikolog dari University of Miami, melakukan penelitian tentang hal ini. Hasilnya? Selama 15 tahun terjadi sekitar 1887 kasus pembunuhan di Miami. Angka tersebut meningkat saat mendekati bulan purnama dan berkurang di hari-hari lainnya! Nggak puas dengan penelitian ini, ia pun mengecek data dari Cuyahoga County di Ohio. Lagi-lagi, hasil statistik mereka mengatakan hal yang sama.

Sebelumnya, sudah ada sebuah laporan berjudul The Effect of the Full Moon on Human Behaviour dari American Institute of Medical Climatology yang mengulas efek bulan purnama. Laporan ini bilang kalau bulan purnama jadi saksi sejumlah kejadian kriminal seperti pembunuhan, pelanggaran lalu-lintas, pembakaran dan kleptomania. Bisa dibilang, orang-orang jadi lebih “gila” pada masa ini. Dari data Utah Bureau of Criminal Identification, tercatat kenaikan sebesar 220% pada kasus pembunuhan saat purnama. Operator telepon 911 (emergency number di Amerika) juga mengatakan bahwa setiap bulan purnama, panggilan 911 selalu mengalami peningkatan. Wah, mesti ekstra hati-hati, nih!

Sakit Jiwa dan Pendarahan
Bangsa Babilonia kuno menyebut pasien penyakit jiwa dengan nama lunatike (lunar = bulan dalam bahasa Latin). Sampai sekarang, bangsa Amerika juga masih memakai istilah ini (lunatic). Soalnya, percaya atau nggak, banyak dari penderita penyakit jiwa tersebut yang kambuh dan mengamuk saat bulan purnama tiba! Purnama dipercaya bisa membuat orang menjadi nggak tenang, tegang, risau dan mengkhayal.

Buku kuno dari Cina berjudul Shu Wen, Ba Zheng Shen Min Lun juga menegaskan tentang kehebatan si benda angkasa ini. Di buku tersebut dibilang bahwa kuat atau lemahnya tubuh manusia, darah dan energi memang mempunyai hubungan khusus dengan bulan purnama. Salah satu contohnya adalah komplikasi batuk darah akibat penyakit tuberculosis (TBC) yang kebanyakan terjadi 7 hari menjelang bulan purnama.

Masih ada hubungannya dengan darah, ketika bulan purnama tiba, luka memang lebih banyak mengeluarkan cairan merah ini. Nggak main-main, hal ini dibuktikan oleh Dr. Edson J. Andrews dalam Journal of the Florida Medical Association. Ia menulis bahwa dari 1000 operasi amandel yang dilakukan mendekati bulan purnama, 82 persen-nya mengalami pendarahan pasca-operasi. Akhirnya, banyak dokter yang memilih untuk menunda operasi jika kebetulan bertepatan dengan siklus bulan purnama. Wah, mungkin ini penyebab timbulnya mitos makhluk penghisap darah yang rajin keluar saat purnama. Soalnya, bau darah ada di mana-mana, sih!


Canberra, Cerita manusia serigala yang berubah saat bulan purnama sepertinya mendukung penemuan para peneliti dari Australia. Beberapa pasien yang masuk ke rumah sakit pada saat bulan purnama dilaporkan memiliki sifat yang lebih agresif dan kasar, layaknya serigala jadi-jadian.

Dalam Australia Medical Journal disebutkan bahwa beberapa orang mengalami perubahan sifat seperti mudah marah, agresif dan kasar pada saat kondisi bulan purnama.


Sebenarnya sudah banyak yang menduga hubungan antara bulan purnama dengan perilaku agresif atau tindakan kekerasan, namun banyak pihak termasuk pihak kepolisian yang menganggapnya sebagai kebetulan semata.

Dengan adanya studi ini, terbukti bahwa ada beberapa orang yang perilakunya berhubungan dengan tingkat kepenuhan bulan.

Leonie Calver, seorang perawat dari The Hospital's Clinical Research in Toxicology melihat adanya indikasi perilaku kekerasan, agresif dan sikap mengganggu lainnya pada pasien yang datang ke bagian gawat darurat antara bulan Agustus 2008 dan Juli 2009.

"Dari 91 pasien, 23 persennya mengalami masalah gangguan perilaku pada saat bulan penuh, dan 60 persennya ternyata berada di bawah pengaruh alkohol dan obat-obatan," ujar Calver seperti dikutip dari News, Senin (14/12/2009).

Beberapa orang pasien dilaporkan menyerang staf medis layaknya kelakukan binatang, seperti menggigit, meludah atau mencakar. Dari catatan medis diketahui bahwa orang-orang itu cenderung mengonsumsi alkohol dan obat-obatan saat kondisi bulan penuh.


Manusia serigala benar-benar nyata..??  hmm.. Sebuah studi mendapati bulan purnama berpotensi mengeluarkan sisi keganasan, mengubah menjadi makhluk menggigit, berliur dan mencakar.

Memang manusia tidak berubah secara langsung menjadi makhluk haus darah seperti dalam dongeng atau film American Werewolf, tapi peneliti menyimpulkan manusia bisa mengalami gejala psikologis serupa.

Sebuah studi yang dilakukan di Australia pada Juli 2009 mempelajari tindakan serupa manusia serigala di sebuah rumah sakit di utara Sydney.

“Seperempat kejadian pasien ini memang benar menjadi lebih parah ketika bulan purnama berlangsung, dua kali lipat lebih besar potensinya dibandingkan dengan sesi bulan lainnya,” ujar Perawat Peneliti Klinis Toxicology Leonie Calver.

“Beberapa pasien di sini menyerang staff rumah sakit layaknya hewan buas, menggigit, meludah dan mencakar,” tambahnya.

Pasien tersebut harus dibius dan secara fisik dikendalikan untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain.

Studi Calver yang dituliskan dalam Jurnal Medis Australia mengatakan, “satu hal yang bisa dibandingkan perilaku mereka dengan manusia serigala di masa lalu sama persis terjadi saat bulan purnama berlangsung.”

Mitos manusia serigala jelasnya termasuk cerita tentang manusia biasa yang mengoleskan balsem ajaib ke kulit mereka atau menghirup uap gas tertentu untuk membangkitkan transformasi menjadi makhluk ganas.

Bahan utama dari balsem tersebut adalah belladonna dan krim malam, sebuah unsur yang mampu menghasilkan ketidaksadaran, halusinasi dan delusi sebuah proses metamorfosis.

Namun cara modern membangkitkan manusia serigala dengan menggunakan ramuan berbeda, lebih dari 60% pasien yang dipelajari dalam studi dipengaruhi oleh alkohol atau obat bius.

“Temuan kami adalah sebuah premis bahwa individu dengan perilaku kekerasan dan gangguan akut lebih banyak terjadi pada saat bersamaan dengan berlangsungnya bulan purnama,” tambahnya

Sabtu, 14 Januari 2012

Shalahuddin Al Ayyubi (Orang Barat Menyebutnya Saladin)

Dia dikenal sebagai raja, panglima perang yang jago strategi, pemimpin umat, dan sekaligus sosok yang santun dan penuh toleransi. Banyak manuskrip yang mencatat “Saladin Sang Raja Mesir” (Saladin, King of Egypt) sebagai simbol kekuasaan Eropa. Namanya tidak bisa dilepaskan dari Sejarah Perang Salib yang membawa kejayaan Islam, namun tanpa menindas kaum Kristiani.

Sultan Shalahudin lahir dengan nama Salahidun Yusuf Ibn Ayyub di Tikrit, dekat Sungai Tigris dari sebuah keluarga Kurdi. Ia dikirim ke Damaskus, Suriah, untuk menimba ilmu. Selama sepuluh tahun ia berguru pada Nur ad-Din (Nureddin). Setelah berguru ilmu militer pada pamannya, seorang negarawan Seljuk dan pimpinan pasukan Shirkuh, ia dikirim ke Mesir untuk menghadang perlawanan Kalifah Fatimiyah tahun 1160. Ia sukses dengan misinya yang membuat pamannya duduk sebagai wakil di Mesir pada tahun yang sama. Saladin memperbaiki perekonomian Mesir, mengorganisasi ulang kekuatan militernya, dan mengikuti anjuran ayahnya untuk tidak memasuki area konflik dengan Nur ad Din. Sepeninggal Nur ad Din, barulah ia mulai serius memerangi kelompok Muslim sempalan dan pembrontak Kristen. Dia bergelar Sultan di Mesir dan menjadi pendiri Dinasti Ayyubi serta mengembalikan ajaran Sunni ke Mesir.

Terlibat dalam Perang Salib

Dalam dua kesempatan, tahun 1171 dan 1173, Shalahudin diinvasi Kerajaan Kristen Jerusalem. Nur ad Din saat ini berniat membalas serangan. Namun Shalahudin berpendapat bahwa mereka harus kuat terlebih dulu. Sepeninggal Nur ad Din, Shalahudin menjadi penguasa Damaskus. Ia menikahi janda Nur ad Din dan menaklukkan dua kota penting Aleppo dan Mosul yang dulu selalu gagal ditaklukkan Nuraddin. Namun ia menjadi penguasa yang bersahaja. Sedapatnya, ia selalu menghindari pertumpahan darah, apalagi darah warga sipil. Saat menaklukkan Aleppo, 22 Mei 1176, nyawanya nyaris melayang karena usaha pembunuhan. Ia melakukan konsolidasi di Suriah sambil sebisa mungkin menjaga agar jangan sampai tumpah perang dengan pasukan salib sebesar apapun provokasi dari pasukan salib. Misalnya, ia masih belum bereaksi saat Raynald dari Chatillon mengusik aktivitas perdagangan dan perjalanan ibadah haji di Laut Merah, wilayah yang menurut Saladin harus selalu menjadi wilayah bebas. Puncaknya adalah saat penyerangan terhadap rombongan karavan jamaah haji tahun 1185. Shalahudin marah besar.

Juli 1187, Shalahudin menyerang Kerajaan Jerusalem dan terlibat dalam pertempuran Hittin (dinamakan pertempuran Hittin karena terjadi di bukit Hittin). Ia berhasil mengeksekusi Raynald dan mengampuni rajanya, Guy of Lusignan. Dia kembali ke Yerusalem 2 Oktober 1187, 88 tahun setelah kaum Salib berkuasa. Berbagai medan pertempuran dilaluinya, dengan satu pesan yang sama kepada pasukannya; minimalkan pertumpahan darah, jangan melukai wanita dan anak-anak. Perang Salib III menelan biaya yang tak sedikit dari kubu Kristen. Inggris mengucurkan dana bantuan yang dikenal dengan istilah ‘Saladin Tithe’ (Zakat melawan Saladin). Dalam satu pertempuran, ia berhadap-hadapan dengan King Richard I dari Inggris di medan perang Arsuf tahun 1191. Di luar perkiraan kedua pasukan, Saladin dan King Richard I saling berjabat tangan dan menghormat satu sama lain. Bahkan saat tahu pimpinan pasukan musuhnya itu sakit, Saladin menawarkan bantuan seorang dokter terbaik yang dimiliki Damaskus. Begitu juga saat tahu Richard kehilangan kuda tunggangannya, ia memberikan dua ekor sebagai gantinya. Di medan itu, keduanya sepakat berdamai. Bahkan adik Richard dinikahkan dengan saudara Shalahudin.

Tak lama setelah kepergian Richard, Shalahudin wafat pada tahun 1193 di Damaskus. Saat kotak penyimpanan harta Saladin dibuka, ahli warisnya tidak menemukan cukup uang untuk membiayai pemakamanannya: ia selalu mendermakan hartanya kepada kaum yang membutuhkan. Kini makamnya menjadi salah satu tempat tujuan wisata utama di Suriah. Nama Shalahudin harum di seantero dunia hingga kini. Bukan hanya kalangan Muslim, kalangan non-Muslim juga sangat menghormatinya. Satu yang dicatat dalam buku-buku sejarah: ketika pasukan Salib menyembelih semua Muslimin yang ditemui saat mereka sampai di Akko, Yerusalem, Shalahudin memberikan amnesti dan kebebasan bagi kaum Nasrani dan Yahudi begitu ia menaklukkan Jerusalem.


Sultan Shalahudin

1138: Lahir di Tikrit, Irak, sebagai putra dari pimpinan kaum Kurdi, Ayyub.

1152: Mulai bekerja sebagai pelayan pimpinan Suriah, Nureddin.

1164: Mulai menunjukkan kepiawaiannya dalam bidang strategi militer dan dalam perang melawan pasukan Salib di Palestina.

1169: Shalahudin menjadi orang kedua dalam kepemimpinan militer Suriah setelah pamannya, Shirkuh. Shirkuh menjadi wakil di Mesir namun meninggal 2 bulan kemudian. Ia menggantikannya. Namun karena kurang ada respons dan dukungan dari penguasa, ia kembali ke Kairo yang menjadi pusat kekuatan Dinasti Ayyub.

1171: Shalahudin menekan penguasa Fattimiyah dan menjadi pemimpin Mesir dengan dukungan kekhalifahan Abbasiah. Namun tidak seperti Nureddin yang ingin sesegera menggempur pasukan Kristen, ia cenderung lebih menahan diri. Inilah yang membuat hubungan antar keduanya meregang.

1174: Nureddin meninggal. Shalahudin mulai menyusun kekuatan.

1175: Pemimpin Hassasin (Assasin) Suriah, Rashideddin, dan orang-orangnya melakukan dua percobaan pembunuhan terhadap Shalahudin. Pada kali kedua, Hassasin berada sangat dekat dengan Shalahudin, menyebabkan luka di badannya.

1176:
 Shalahudin mengepung benteng Masyaf, tempat Rashideddin. Setelah beberapa minggu, Shalahudin tiba-tiba mundur, dan meninggalkan pembunuh itu dengan damai selama sisa hidupnya. Hal ini diyakini disebabkan bahwa keluarga Shalahudin diancam akan dibunuhi seumur hidupnya jika ia tetap memutuskan menyerang.

1183: Penaklukan kota di utara Suriah, Aleppo.

1186: Penaklukan Mosul di utara Irak.

1187: Dengan kekuatan baru, menyerang Kerajaan Latin Jerusalem dengan pertempuran sengit selama 3 bulan.

1189: Perang Salib III meluas di Palestina setelah Yerusalem di bawah kontrol Saladin. (Lihat Film Versi Hollywood : Kingdom of Heaven)

1192: Menandatangani perjanjian dengan King Richard I dari Inggris yang membagi wilayah pesisir untuk Kaum Kristen dan Jerusalem untuk Kaum Muslim.

4 Maret 1193: Meninggal di Damaskus tidak lama setelah jatuh sakit.

Sumber : http://saladinmania.wordpress.com/ dan perbaikan seperlunya